Jumat, 19 Juni 2015

Belajar Mandiri di Kidzania


[Catatan Mama Arin]

Sekarang saya tidak heran lagi jika anak berbeda sikap antara di rumah dan di luar rumah, antara berinteraksi dengan anak sebaya atau orang dewasa. Karakter anak beda-beda.

Asaku (sekarang 5 tahun) termasuk suka ngobrol dengan orang lain, dengan catatan....pada mereka yang lebih besar atau orang dewasa. Tapi dia belum mandiri dalam banyak hal. Apa-apa mama. Sedikit-sedikit mama. Saya panik? Enggak tuh.  Saya yakin semua akan mekar pada waktunya.

Bicara soal kemandirian, beberapa waktu lalu saya mengajak Asa ke Kidzania, di Pasific Place Mall Jakarta. Kidzania sebuah wahana rekreasi yang didesain sebagai kota anak-anak. Semua aktivitas dilakukan oleh anak-anak. Ada perkantoran, pabrik, bank, restoran, salon dan banyak lagi. Aktornya ya anak-anak. Di Kidzania orang tua atau pendamping hanya boleh melihat dari balik kaca luar. Dan ini melatih kemandirian anak.

Lihatlah pada foto-foto di bawah ini. Asa maju-mundur memasuki beberapa establisment (sebutan wahana di Kidzania). Asa menukar cek di bank BCA sendiri, ke pabrik Silver Queen sendiri, membersihkan kaca dengan gondola tanpa saya, test kesehatan sendiri, ujian membuat SIM sendiri, bahkan naik bis keliling kota sendiri!  Asa merasa aman dan semakin berani.


Antri di bank. Malu-malu...
Memasuki Pabrik Coklat
Para mama melihat dari luar
Test Kesehatan sebelum menbuat SIM
Wawancara membuat SIM
Membersihjan kaca naik gondola

Liburan ini, mau ah ke Kidzania lagi.

Cara Unduh E Book Mommylicious di Scoop

Dear mommies...
Ada kabar gembira nih, sekarang e book Mommylicious bisa diunduh di aplikasi Scoop atau www.getscoop.com

Caranya gampang,
1. Unduh aplikasi pada smartphone.
2. Sign up bagi pengguna baru, sign in bagi pengguna lama.
3. Search judul buku Mommylicious
4. Klik pembelian, saat ini seharga 29 USD.
5. Pilih cara pembayaran.
6. E book Mommylicious akan masuk ke komputasi awan di akun Scoop mommy yang terdaftar.
7. Unduh untuk dapat dibaca.

Jika mom mau menggunakan gadget lain, akun Scoop mom tetap bisa dilihat dari gadget manapun. Tinggal login dan unduh ulang tanpa harus membayar lagi. Jadi tidak perlu kuatir ketinggalan buku Mommylicious.

Jadi buat mommy yang kesulitan mendapatkan buku "fisik" Mommylicious, silakan langsung unduh e booknya.


Selasa, 02 Juni 2015

Mom to mom support


[catatan Mama Rina]

Beberapa waktu lalu ada kehebohan terkait ASI dan SUFOR (Susu Formula), masalah klasik pemicu mom war. Isu yang sebenarnya tak perlu menjadi perang pendapat dan membuat salah  satu pihak geram, jika masalah ini di tuliskan dengan kesadaran untuk saling support, saling menguatkan dan berbagi tips bukan menghakimi.

Tidak perlu membuat tulisan yang membuat semua pembaca senang tapi tulisan harus memiliki sikap empati dan toleransi jika mengenai dua pendapat yang bersebrangan,menurut saya. Bisa di bayangkan jika tulisan tidak memiliki sikap empati dan toleransi, semua hal berbeda bisa memicu.

Bicara tentang perbedaan saya jadi teringat persahabatan saya dengan Murtiyarini. Banyak kesamaan antara kami tapi juga banyak bedanya. Seperti beberapa plihan yang harus yang kami ambil sebagai seorang ibu. 

Karena masalah ASI  membuat  depresi (anak pertama)  saya memilih mencampur dengan sufor (pilihan yang sangat tidak mudah). Sebaliknya Arin  walaupun ASI nya tidak deras, sikap tenang dan rileks membuatnya sukses memberi anak-anaknya ASI hingga usia di atas dua tahun.
Sebagai ibu yang sama-sama bekerja (dulu saya masih kerja kantoran), saya memilih art untuk mengurus anak-anak, Arin memilih day care. Saya menerapkan disiplin kaku pada anak-anak, Arin tipikal ibu yang santai.

Perbedaan yang tidak membuat merasa paling benar dan sempurna. Sebaliknya kami sama-sama greget dengan status ibu-ibu di media sosial yang suka nyinyir soal perbedaan pilihan ini itu.
Perbedaan yang malah membuat kami memiliki banyak bahan obrolan saat bertemu dan saling support dengan masalah yang kami hadapi terkait pengasuhan. Sampai akhirnya muncul ide membukukan perbedaan kami.

Kadang kita perlu sejenak menutup mata terhadap deretan angka statistik hasil penelitian ini itu, sekedar untuk mensyukuri hidup dan percaya diri dengan pilihan kita. Ada hal yang tidak bisa diukur dengan angka statistik yaitu doa seorang Ibu untuk anaknya.

 

(c)2009 Mommylicious Indonesia. Distributed by: free blogger templates for women best travel blogger theme | best vpn modem best vpn mac os x >